South Korea 2017 : H4 - Seoul Forest + Gangnam Dol + JYP Entertainment + Bandara Gimpo + Jeju : Love Land

Assalamualaikum~

Hari Ke-4 di Korea. Hari ini kami akan bertolak ke Pulau Jeju. Akhirnya... kesampaian juga mengunjungi Pulau Jeju. Pesawat kami berangkat pk. 18.20, jadi kami masih punya waktu setengah hari untuk eksplor Seoul sebelum ke Jeju. Barang-barang sudah kami packing semua jadi tinggal dititipkan ke Bong House.

Dengan pertimbangan untuk mengurangi berat barang bawaan, Grasty dan Sisil mengusulkan untuk menitipkan baju kotor dan oleh-oleh yang sudah terbeli di loker di stasiun subway tepatnya di loker stasiun Hyehwa. Kami pilih loker paling besar. Kami menitipkan tanggal 13 pagi dan mengambilnya tanggal 16 malam. Seinget saya kena sekitar 35.000 won. Lumayan mahal juga. Untung dibagi berempat.

Seoul Forest
Petunjuk Arah : Stasiun Seoul Forest exit 3, sekitar 5 menit jalan kaki

Tidak sulit menemukan Seoul Forest ini. Kita tinggal menyebrang dari exit 3. Ada tulisan besar berwarna putih bertuliskan "서울 숲", itulah Seoul Forest. Kalau kalian berencana ke Korea dan bingung mau mengunjungi tempat mana lagi, kalian bisa mengunjungi Seoul Forest ini. Tempatnya cukup menarik untuk foto-foto.
Bagian depan Seoul Forest

Sepanjang jalan masuk Seoul Forest
Bagian dalam Seoul Forest


Gangnam Dol
Petunjuk Arah : Stasiun Apgujeong Rodeo exit 2.

Ketika turun di stasiun Apgujeong Rodeo ini kita langsung terperangah. ih wow gitu stasiunnya. Ini adalah stasiun termewah yang pernah saya lihat di Seoul. Mungkin karena ini kawasan elit jadi stasiunnyapun jadi wah juga. Kita sempat duduk-duduk dulu di dalam stasiun untuk jajan ke minimarket karena kita belum sarapan, sekalian ke toilet juga. Ini pertama kalinya saya turun di stasiun Apgujeong Rodeo dan di sana sedang dipasang photo zone-nya GOT7. Ayug sudah pernah ke stasiun ini sebelumnya, katanya saat itu yang dipasang fotonya member 2PM. Kalau 2 tahun yang lalu saya ketemu sama Kai dan Xiumin, Alhamdulillah tahun ini bisa ketemu GOT7 meskipun dalam bentuk 2 dimensi wkwkwk.
Girang amat ketemu Mark. Credit : Ayug

Setelah keluar dari exit 2, kalian akan disambut dengan boneka-boneka idol favorit kalian. Total ada 17 boneka dan 1 star tree milik SHINee. Disediakan peta juga yang berisi letak / urutan boneka ini. Ada juga peta menuju agensi yang berada di sekitar boneka-boneka ini.
4Minute
Super Junior
2PM
FT Island
SHINee
Miss A
CN Blue
DBSK
SNSD
AOA
BTS
B1A4
VIXX 💕💕
Infinite
KARA
Block B

Star Tree SHINee
Star Tree setahu saya adalah pohon yang disumbangkan oleh suatu fandom kemudian diatasnamakan idola mereka. Seperti contoh ini adalah Star Tree-nya SHINee, jadi ini dibeli oleh para Shawol. Ini merupakan Star Tree satu-satunya yang saya temui di sini.

Dari Gangnam Dol, kami lanjut mengunjungi kantor JYP yang memang terdekat. Nggak ding, yang paling dekat sebenarnya SM. Dan saya baru menyadari kalau kita melewatkan kantor SM saat saya menulis postingan ini.

Di depan kantor JYP Entertainment
Kami lihat ada beberapa ABG nongkrong di sebuah cafe di depan JYP. Mereka tiba-tiba aja buru-buru naik taksi untuk mengejar sebuah mobil van hitam. Jangan-jangan mereka Sasaeng. Jadi mobil yang mereka ikuti ada artisnya dong?? Jadi penasaran siapa yang mereka kejar.

Dari JYP, kami berusaha mencari satu agensi lagi tapi sayangnya tidak ketemu. Kamipun akhirnya memutuskan untuk segera menyudahi tur Kpop kami dan mengambil barang-barang kami di Bong House. Kita agak buru-buru karena ternyata waktu yang kita habiskan di Gangnam dol ini lebih lama dari estimasi. Sisil sama Grasty pun minta time out karena kaki udah mulai pegel.

Singkatnya kami sudah sampai di bandara Gimpo. Karena terlalu lama di Gangnamdol, kami sampai Gimpo juga agak mepet. Kami segera melakukan self check in dan antri untuk memasukkan bagasi. Untuk penerbangan domestik Jeju Air, kami memperoleh gratis 20kg bagasi. Sama seperti penerbangan domestik di Indonesia.

Saat memasukkan bagasi, kami diprintkan boarding pass baru karena katanya saat self check in tadi, sistem tidak bisa mendeteksi nama kita karena nama kita terlalu panjang. Tapi kalau nggak bisa mendeteksi kok kita bisa print boarding pass ya? Yaudahlah iya in aja. Yang penting bisa boarding. Kami diberitahu kalau bagasi kita sedang diperiksa. Nanti 15 menit lagi kami diminta untuk kembali ke counter check in. Kami agak bingung juga dengan sistem pemeriksaan mereka. Apalagi saat itu sudah mepet dengan jam keberangkatan kami. Mereka menginfokan kalau kita masih bisa boarding 5 menit sebelum pesawat berangkat. Wow... amazing! 

15 menit berlalu, saya dan Ayug kembali ke counter check in dan kemudian kami digiring ke pintu masuk dimana pengecekan bagasi dilakukan. Waduh kenapa ini.... Ternyata bagasi Ayug dan Grasty yang bermasalah dan diminta untuk dibuka untuk dicek isinya. Posisi Grasty dan Sisil lagi di kamar mandi dan saya nggak ngerti kombinasi kunci kopernya Grasty. Akhirnya saya ijin ke petugasnya untuk panggil Grasty ke kamar mandi.

Sayapun lari-lari ke kamar mandi nyariin Grasty dan dia saya suruh cepat-cepat ke ruang pemeriksaan. Ternyata di dalam tas Ayug ada powerbank dan di koper Grasty ada hapenya. Setelah beres pemeriksaan kami segera naik untuk boarding karena waktu yang sudah super duper mepet. Dan benar saja saat sampai di gate keberangkatan kami, sudah banyak penumpang antri boarding.

Kursi kami berempat terpisah semua. Di deret kursi yang saya duduki sudah ada penumpang lain seorang bapak dan anak laki-laki sekitar 5 tahunan. Si bocah ini nanya ke bapaknya saya orang negara mana kok dandan 'kayak gitu'. Yang dia maksud 'kayak gitu' adalah karena saya pakai hijab. Kemudian dengan iseng saya jawab Indonesia saram yang artinya orang Indonesia. Si bocah langsung nutup mulutnya dengan kaget. Dia nggak nyangka saya ngerti apa yang dia bicarakan.

Kemudian bapaknya mengulang kalimat Indonesia saram ke anaknya tapi menghindari kontak mata dengan saya. Sepertinya bapaknya juga kaget kok saya ngerti bahasa Korea. wkwkwkw. Kemudian si bocah nyeletuk lagi "Bukannya orang Indo itu hitam?". Di situ saya langsung ngakak. Saya dikira orang India karena bahasa Koreanya India adalah Indo. Makanya kalau memperkenalkan diri ke orang Korea sebutkan dengan lengkap negara kita Indonesia jangan disingkat Indo karena sudah beda jauh artinya.

Singkatnya kami tiba di Jeju. Penerbangan dari Seoul ke Jeju menempuh sekitar 1 jam 10 menit. Kalau dari Seoul, penerbangan ke Jeju hanya melalui bandara Gimpo. Tidak ada penerbangan ke Jeju dari bandara Incheon. Sampai di bandara Jeju kita ke kamar mandi dulu kemudian ambil bagasi. Itu nama saya udah diteriakin sama petugas bandara karena ternyata cuma koper kita yang belum diambil. Hahaha...

Kami pun berjalan ke luar bandara dan Pak Baek Heewon sudah menanti kami dengan tulisan nama saya. Untuk perjalanan kami di Jeju, kami menyewa jasa mobil + supir dari Pak Baek. Untuk kalian yang berencana ke Jeju dan ingin menyewa mobil, pasti nama Pak Baek ini sudah tidak asing bagi kalian. Karena review yang bagus dan kemampuan Pak Baek dalam berbahasa Inggris, akhirnya kami memutuskan menggunakan jasa Pak Baek. Dari bulan April saya sudah mengontak beliau karena takut beliau sudah disewa orang lain mengingat beliau lumayan beken di dunia maya wkwkwk.

Kami menyewa jasa Pak Baek untuk 4 hari : hari pertama jemput dari bandara - antar ke 1 objek wisata - guesthouse, 2 hari tur, hari keempat antar ke bandara. Total biaya yang kami keluarkan 630.000 won atau sekitar Rp. 8.190.000. Dibagi berempat sekitar 2jutaan lah ya. Lumayan mahal tapi sebandinglah dengan pelayanannya. Mobilnya bagus + besar (Ki* Carniva* hitam) dan orangnya lancar berbahasa Inggris sehingga kami tidak ada masalah dalam berkomunikasi. Beliau juga fasih berbahasa Cina dan Prancis. Untuk sistem pembayaran, kita bayar saat ketemu di Jeju dan langsung dibayar lunas di hari pertama.

Selain jadi supir beliau juga merangkap menjadi guide dan juru foto. Beliau juga banyak membantu untuk merancang itinerary kami dan merekomendasikan tempat bagus yang belum ada di daftar kami. Beliau juga merekomendasikan makanan yang aman dan halal untuk kami. Belum lagi Pak Baek sering membantu membelikan tiket dengan harga diskon. Seperti namanya, Pak Baek emang Baek banget orangnya wkkwkw. Kalau kalian berencana ke Jeju dan menyewa mobil, sangat saya rekomendasikan menggunakan jasa Pak Baek. Berikut kontaknya : Baek Heewon +821042725808.

Love Land
Alamat : 2894-72 1100(Cheonbaek)-ro, Yeon-dong, Cheju, Jeju-do, South Korea

Tujuan kami hari ini hanya 1, yaitu Love Land. Ehem.... Nggak perlu saya jelaskan ya ini tempat apa, pasti udah tahu semua. wkwkwkw. Love Land ini tutup jam 12 malam sehingga meskipun kami sampai Jeju malam hari, kami masih memiliki waktu yang cukup untuk mengunjungi tempat ini. Pak Baek tanya apa kami sudah makan malam. Jangankan makan malam, makan siang aja nggak sempet. Akhirnya Pak Baek mengajak kita makan di restauran di depan Love Land. Selain patungan untuk biaya sewa mobil, kami juga patungan biaya makan untuk Pak Baek. Ini nggak wajib sih kembali ke masing-masing aja.
Makan pertama di Pulau Jeju. Credit : Ayug
Menu yang disajikan tidak banyak, tapi cukup untuk mengisi perut kita yang keroncongan dari tadi siang. Menunya yang saya ingat : tteokpoki, rapoki, kimbab, ramyeon + oden. Harganya cukup terjangkau sekitar 5.000 - 9.000 won. Ketika makan, Pak Baek menanyakan nomer telpon Myoungsong Resort. Beliau menelpon dan membantu memastikan bahwa pemesanan kamar kami sudah terkonfirmasi.
Menu yang saya pesan, Ramyeon + Oden. Rasanya terlalu pedas untuk selera saya
Nggak banyak yang bisa saya ceritakan dari Love Land. Ngehehehe... Tiket masuk 12.000 won, tapi karena pak Baek yang belikan jadi dapat diskon menjadi 10.000 won. Kata Pak Baek, ini merupakan objek wisata dengan harga yang terbilang mahal di Jeju. Waktu yang dibutuhkan untuk eksplor Love Land sekitar 1 jam 30 menit. Malam itu sepi pengunjung. Entah saya ke sana pas sepi atau memang kalau malam tidak banyak pengunjung. Oh iya di Love Land juga ada toko oleh-oleh buat yang mau beli. Saya kemarin beli 2 coklat ehem untuk 2 temen kantor saya yang udah married.
Satu-satunya foto yang bisa saya upload, Dolharubang di Love Land
Puas eksplor Love Land, saatnya kami menuju tempat kami menginap yaitu Myoungsong Resort. Untuk penginapan di Jeju ini kita agak ruwet sampai ganti tempat 4 kali. Yang pertama kita memilih di daerah Seogwipo yang akhirnya kami cancel karena kita berubah pikiran pengen di Jeju city. Setelah booking di daerah Jeju City, kita cancel lagi karena ternyata kamar mandinya sharing sementara kita cari yang kamar mandi pribadi. Udah nemu penginapan lagi, kemudian kita dihubungi sama pemiliknya ternyata penginapan sedang mereka renovasi jadi kami disuruh cancel. Bingunglah kita cari penginapan lagi sampai ketemu Myoungsong Resort. Harga dan fasilitas sudah cocok tapi letaknya memang agak jauh. Dari Love Land menuju Myoungsong Resort menempuh sekitar 1 jaman.

Di perjalanan menuju Myoungsong Resort, kami dan Pak Baek sempat berdiskusi rencana perjalanan kami untuk besok. Awalnya kami ingin ke Pulau Udo. Tapi kata Pak Baek kalau ke sana harus sehari penuh dan mobil Pak Baek ini nggak bisa menyebrang naik ferry jadi kami harus naik bis mengelilingi Pulau Udo. Dengan pertimbangan itu akhirnya kami mencoret Pulau Udo dari daftar kami. Pak Baek banyak memberikan masukkan pada kami tempat wisata yang bagus di Jeju yang kebanyakan masih asing ditelinga kami. Akhirnya kami memutuskan untuk berdiskusi dulu baru keesokan paginya kita infokan.
Bagian depan Myoungsong Resort. Credit : www.booking.com
Lobi Myoungsong Resort. Credit : www.qantas.com
Sampainya di Myoungoung Resort, Pak Baek nggak langsung pergi gitu aja. Beliau ikut masuk dan membantu kita mengecek kondisi kamar kami. Ini benar-benar membantu karena pegawai Myoungsong Resort tidak bisa berbahasa Inggris sama sekali. Kamar kami terdiri dari 2 tempat tidur. dan 2  futon bed, yaitu kasur yang berbentuk selimut tebal ala-ala rumah tradisional Korea.

Kami ditawarkan untuk upgrade ke kamar dengan 3 tempat tidur dan 1 futon bed dengan tambahan kalau tidak salah 7.000 won per malam. Akhirnya kami tetap memilih kamar yang pertama. Kami gantian tidur di atas dan di bawah yang ditentukan dengan suit. wkwkwkw. Jadi yang menang boleh milih tidur bawah atau atas. Selama 3 hari di Myoungsong saya berhasil menang suit dan tidur di kasur 2 kali. Yeay >.<
Kamar kami kurang lebih seperti ini. credit : www.agoda.com
Biaya yang dikeluarkan untuk 3 malam adalah 159.000 won atau Rp. 1.862.448. Jadi per orang kita mengeluarkan biaya Rp. 465.612 untuk 3 hari. Sangat murah sekali dengan fasilitas yang sangat lengkap. Di kamar kami terdapat TV, kulkas, penghangat ruangan, hairdryer, kamar mandi dalam. Kamar mandi sudah dilengkapi dengan bathtub, peralatan mandi, air panas, tisu, handuk.

Disediakan dispenser untuk air minum (ada air dingin dan panas). Di resepsionis ada mini market. Jadi kalau kita butuh camilan, macam-macam minuman kaleng, bahkan pizza bisa beli di sana. Setrika tidak disediakan di kamar, tapi kita bisa pinjam ke resepsionis. Mereka juga menyediakan jasa laundry cuci + kering. Per keranjang 7.000 won. Keranjangnya cukup besar. Dengan trik meletakkan baju dengan cara dilipat, kita bisa memasukkan semua baju kotor milik kami berempat. Mendadak nyesel ninggal baju kotor di Seoul.

Komentar

Postingan Populer