Apply Visa Jepang Single Entry 2019 (Paspor Biasa)
Assalamualaikum~
Seperti yang saya ceritakan di postingan sebelumnya, saya berencana ke Korea overland Jepang pada Bulan Februari 2020. Setelah Visa multiple Korea kami beres, saatnya mengurus visa Jepang karena paspor saya masih paspor biasa. Berbeda dengan visa Korea Selatan yang pengurusannya sama seluruh Indonesia di KVAC Jakarta, untuk visa Jepang pengurusannya berdasarkan wilayah yurisdiksi. Karena saya berasal dari Jawa Timur, maka pengurusan visa saya di Konjen Jepang di Surabaya, tepatnya di Jalan Sumatera No 93.
Persiapan Pengajuan Visa Jepang
Karena sayang kalau membayar jasa agen yang bisa-bisa seharga biaya visa Jepang. Bermodalkan tiket kereta lokal, akhirnya saya memutuskan mengurus visa sendiri ke Surabaya. Berikut persyaratan dokumen yang saya peroleh dari website kedutaan Jepang.
Untuk pengurusan visa dengan berbagai keperluan bisa dicek list di atas untuk kelengkapannya. Berikut berkas yang saya lampirkan untuk pengurusan visa untuk wisata :
1. Paspor (Asli. tidak perlu difotokopi)
2. Formulir permohonan visa dan foto berwarna background putih ukuran 4.5 cm x 4.5 cm 1 lembar
3. KTP (Asli dan fotokopi)
4. Fotokopi KK
5. Bukti pemesanan tiket pesawat (PP)
6. Itinerary (Ada format khusus)
7. Fotokopi Akta Kelahiran
8. Surat Referensi bank (Asli)
9. Rekening Koran (3 bulan terakhir, saldo minimal 30 jt)
10. Bukti booking hotel
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengurus kelengkapan visa. Yang pertama adalah kalian harus membawa KTP asli. Kalau mengurus visa untuk diri sendiri pastinya kita biasa bawa KTP kemana-mana kan. Tapi ini penting kalau kalian mengurus visa untuk anggota keluarga atau teman sekantor. Kalian harus menunjukkan KTP asli mereka pada petugas loket.
Selanjutnya untuk itinerary. Berbeda dengan itinerary visa Korea yang bebas dan tidak memiliki format tertentu, untuk visa Jepang ada template khusus untuk menjelaskan rencana perjalanan kalian selama di Jepang. Format bisa diperoleh di website kedutaan atau diambil langsung ke kantor kedutaan.
Setelah semua persyaratan lengkap, berkas harus disusun sesuai urutan. Jangan dijepret. Cukup diklip jadi 1.
Yang terakhir adalah masalah saldo yang mengendap di rekening. Sudah menjadi rahasia umum bahwa untuk mengajukan visa single entry Jepang di Konjen Surabaya maka kalian harus memiliki saldo mengendap minimal 30 jt. Ini bukan syarat dari travel, tapi menurut referensi yang saya baca merupakan syarat dari petugas di kedutaan. Kalau kalian nekat mengajukan visa dengan saldo di bawah 30 jt, niscaya disuruh balik untuk menggenapi saldo tabungan kalian. Ini berlaku untuk kelipatan. Apabila yang berangkat 3 anggota keluarga, maka total saldo yang mengendap di tabungan adalah 3 x 30 jt = 90 jt.
Proses Pengajuan Visa Jepang
Tanggal 6 Januari saya naik kereta paling pagi dari Malang - Surabaya karena sampai Surabaya pas jam 8 pagi. Untuk kalian yang berencana naik kereta seperti saya, stasiun yang terdekat dengan Konjen Jepang adalah stasiun Gubeng sekitar 1.1 km. Bisa jalan kaki sekitar 15 menit atau naik ojol dengan tarif sekitar 10rban 5 menit perjalanan.
Mumpung masih pagi dan belum panas, saya memutuskan jalan kaki bermodalkan google maps. Sekalian olahraga karena di Jepang pasti saya akan banyak jalan kaki. Sampai di Konjen Jepang ternyata antriannya sudah lumayan panjang. Saya langsung mengambil antrian paling belakang. O iya selama ngantri dilarang memotret ya guys. Kemarin ada yang motret pakai hp langsung ditegur sama satpamnya dan diminta untuk menghapus.
Kalau visa Korea meskipun 1 orang mengurus visa untuk lebih dari 1 orang, tanda terima yang diberikan hanya 1 lembar. Tetapi untuk visa Jepang, tanda terima diberikan per nama masing-masing 1 tanda terima. Jadi kalau kalian mengurus visa untuk 5 orang, kalian akan menerima 5 tanda terima. Tanda terima tersebut diberikan saat kalian antri di luar kantor Konjen.
Ketika masuk, kita diminta untuk menitipkan hp dan powerbank serta mengisi buku tamu. Setelah tas bawaan kita akan di masukkan ke mesin scan seperti yang ada di bandara itu baru masuk ke ruangan dimana loket penerimaan pengajuan visa berada. Saya langsung mengambil nomor antrian dan mengisi tanda terima yang saya dapat di depan kantor Konjen Jepang. Ruangannya tidak terlalu luas dan hanya tersedia sedikit tempat duduk sehingga kita disarankan menunggu di lantai 2. Tersedia 3 loket pengajuan visa (3 atau 2 saya lupa). Karena saya malas naik turun, saya memutuskan berdesakan di lantai 1.
Saya mendapatkan nomor antrian 44, sedangkan nomor antrian yang sedang dilayani nomor 20. Sambil menunggu antrian, saya kembali mengecek dokumen saya dan sesekali memperhatikan orang yang sedang dilayani di loket. Ada 1 orang yang menarik perhatian saya. Saya cuma denger sekilas mbaknya bilang 'berarti saya harus keluar dulu?' dan entah kenapa saya langsung berasumsi kayaknya saldo di rekeningnya belum mencukupi. Mbaknya langsung berjalan menjauh dari loket kayak kebingungan gitu sambil menghampiri saya.
"Mbaknya mau tuker nomor antrian saya? ".
Saya lihat nomor antriannya no 25. Wow ya mau banget. Bener-bener rejeki. Nggak lama kemudian nomor antrian saya dipanggil. Ketika memasukkan berkas, pastikan semua klip sudah dilepas sehingga memudahkan petugasnya mengecek. Visa saya dicek tanpa ada kekurangan apapun alias udah sip, dan itu merupakan kepuasan tersendiri bagi saya yang cuku perfeksionis ini nguahaha. Saya diminta untuk duduk kembali dan akan dipanggil untuk melakukan pembayaran. Biaya pembuatan visa per April 2020 untuk single entry : 390rb, Multiple entry 780rb, VISA transit 90rb. Saat itu saya masih kena harga lama yaitu 380rb. Perkiraan visa keluar 3 hari kerja yaitu 9 Januari 2020. Visa dapat diambil setiap hari kerja Pk. 13.15 - 15.30.
Proses Pengambilan Visa Jepang
Karena pengambilan visa hanya dilayani siang hari, maka saya berangkat dari Malang juga siang. Masih mengandalkan kereta ekonomi, saya berangkat Pk. 11.55 dan perkiraan sampai Surabaya pk. 14.00. Sebelumnya saya sudah telpon ke kedutaan untuk memastikan paspor saya sudah bisa diambil atau belum. Mbaknya cuma jawab 'bisa' tanpa menginfokan visa saya approved atau rejected. Dengan dokumen saya yang lengkap ditambah 2 visa Korea yang menempel manis di paspor saya, saya cukup optimis visa kami approved.
Kantor kedutaan cenderung sepi dibandingkan saat pagi waktu saya apply visa. Proses pengambilannya juga sangat cepat. Yang bikin takjub adalah visanya beneran 3 hari jadi nggak pake molor nggak pake drama. Overall sangat puas dengan pelayanan di kedutaan Jepang. Akhirnya berangkat juga ke Jepang. Yay!
Karena sayang kalau membayar jasa agen yang bisa-bisa seharga biaya visa Jepang. Bermodalkan tiket kereta lokal, akhirnya saya memutuskan mengurus visa sendiri ke Surabaya. Berikut persyaratan dokumen yang saya peroleh dari website kedutaan Jepang.
Persyaratan Visa Jepang |
1. Paspor (Asli. tidak perlu difotokopi)
2. Formulir permohonan visa dan foto berwarna background putih ukuran 4.5 cm x 4.5 cm 1 lembar
3. KTP (Asli dan fotokopi)
4. Fotokopi KK
5. Bukti pemesanan tiket pesawat (PP)
6. Itinerary (Ada format khusus)
7. Fotokopi Akta Kelahiran
8. Surat Referensi bank (Asli)
9. Rekening Koran (3 bulan terakhir, saldo minimal 30 jt)
10. Bukti booking hotel
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengurus kelengkapan visa. Yang pertama adalah kalian harus membawa KTP asli. Kalau mengurus visa untuk diri sendiri pastinya kita biasa bawa KTP kemana-mana kan. Tapi ini penting kalau kalian mengurus visa untuk anggota keluarga atau teman sekantor. Kalian harus menunjukkan KTP asli mereka pada petugas loket.
Selanjutnya untuk itinerary. Berbeda dengan itinerary visa Korea yang bebas dan tidak memiliki format tertentu, untuk visa Jepang ada template khusus untuk menjelaskan rencana perjalanan kalian selama di Jepang. Format bisa diperoleh di website kedutaan atau diambil langsung ke kantor kedutaan.
Setelah semua persyaratan lengkap, berkas harus disusun sesuai urutan. Jangan dijepret. Cukup diklip jadi 1.
Contoh template itinerary |
Proses Pengajuan Visa Jepang
Tanggal 6 Januari saya naik kereta paling pagi dari Malang - Surabaya karena sampai Surabaya pas jam 8 pagi. Untuk kalian yang berencana naik kereta seperti saya, stasiun yang terdekat dengan Konjen Jepang adalah stasiun Gubeng sekitar 1.1 km. Bisa jalan kaki sekitar 15 menit atau naik ojol dengan tarif sekitar 10rban 5 menit perjalanan.
Mumpung masih pagi dan belum panas, saya memutuskan jalan kaki bermodalkan google maps. Sekalian olahraga karena di Jepang pasti saya akan banyak jalan kaki. Sampai di Konjen Jepang ternyata antriannya sudah lumayan panjang. Saya langsung mengambil antrian paling belakang. O iya selama ngantri dilarang memotret ya guys. Kemarin ada yang motret pakai hp langsung ditegur sama satpamnya dan diminta untuk menghapus.
Kalau visa Korea meskipun 1 orang mengurus visa untuk lebih dari 1 orang, tanda terima yang diberikan hanya 1 lembar. Tetapi untuk visa Jepang, tanda terima diberikan per nama masing-masing 1 tanda terima. Jadi kalau kalian mengurus visa untuk 5 orang, kalian akan menerima 5 tanda terima. Tanda terima tersebut diberikan saat kalian antri di luar kantor Konjen.
Tanda terima pengambilan paspor |
Saya mendapatkan nomor antrian 44, sedangkan nomor antrian yang sedang dilayani nomor 20. Sambil menunggu antrian, saya kembali mengecek dokumen saya dan sesekali memperhatikan orang yang sedang dilayani di loket. Ada 1 orang yang menarik perhatian saya. Saya cuma denger sekilas mbaknya bilang 'berarti saya harus keluar dulu?' dan entah kenapa saya langsung berasumsi kayaknya saldo di rekeningnya belum mencukupi. Mbaknya langsung berjalan menjauh dari loket kayak kebingungan gitu sambil menghampiri saya.
"Mbaknya mau tuker nomor antrian saya? ".
Saya lihat nomor antriannya no 25. Wow ya mau banget. Bener-bener rejeki. Nggak lama kemudian nomor antrian saya dipanggil. Ketika memasukkan berkas, pastikan semua klip sudah dilepas sehingga memudahkan petugasnya mengecek. Visa saya dicek tanpa ada kekurangan apapun alias udah sip, dan itu merupakan kepuasan tersendiri bagi saya yang cuku perfeksionis ini nguahaha. Saya diminta untuk duduk kembali dan akan dipanggil untuk melakukan pembayaran. Biaya pembuatan visa per April 2020 untuk single entry : 390rb, Multiple entry 780rb, VISA transit 90rb. Saat itu saya masih kena harga lama yaitu 380rb. Perkiraan visa keluar 3 hari kerja yaitu 9 Januari 2020. Visa dapat diambil setiap hari kerja Pk. 13.15 - 15.30.
Proses Pengambilan Visa Jepang
Karena pengambilan visa hanya dilayani siang hari, maka saya berangkat dari Malang juga siang. Masih mengandalkan kereta ekonomi, saya berangkat Pk. 11.55 dan perkiraan sampai Surabaya pk. 14.00. Sebelumnya saya sudah telpon ke kedutaan untuk memastikan paspor saya sudah bisa diambil atau belum. Mbaknya cuma jawab 'bisa' tanpa menginfokan visa saya approved atau rejected. Dengan dokumen saya yang lengkap ditambah 2 visa Korea yang menempel manis di paspor saya, saya cukup optimis visa kami approved.
Kantor kedutaan cenderung sepi dibandingkan saat pagi waktu saya apply visa. Proses pengambilannya juga sangat cepat. Yang bikin takjub adalah visanya beneran 3 hari jadi nggak pake molor nggak pake drama. Overall sangat puas dengan pelayanan di kedutaan Jepang. Akhirnya berangkat juga ke Jepang. Yay!
Komentar
Posting Komentar